Ia menombak dan membacok istrinya, Jumiati (32) di dapur rumah. Setelah tubuh istrinya tak lagi bergerak, Udin lantas menari di depan jenazah wanita yang memberinya tiga orang anak tersebut. Udin menari dengan mandau di atas kepala di depan jasad Jumiati yang sudah bersimbah darah.Kejadian itu dilihat langsung Sumarno (46), kakak iparnya, saat hendak menyelamatkan tiga anak Udin yang nyaris ikut dibunuhnya.
“Dia (Udin, Red) menari di atas jasad istrinya (Jumiati, Red) yang dihabisinya,” kata Sumarno.
Selain menari, Udin juga terlihat bak seorang pendekar dengan menggunakan ikat kepala merah. Mata Udin pun terlihat merah, tak seperti biasanya.
“Saya tak tahu apa yang dia pelajari dan lakukan hingga seperti itu. Tapi memang seminggu sebelum kejadian ini dia sering ngomong sendiri,” ucap Sumarno.
Kebiasaan meracau Udin yang diketahui Sumarno sejak satu minggu lalu itu itu yakni kerap mengatakan “Bunuh, bunuh, bunuh” berulang-ulang kali.
“Dia meracau kalau sudah tengah malam, kira-kira jam 12 (pukul 00.00 Wita). Ya seperti tadi malam (kemarin, Red) itu, sebelum kejadian,” tutur Sumarno, yang sering mendengar karena rumahnya dengan tempat Udin hanya berbatas dinding kayu.
0 komentar:
Posting Komentar