Sangat banyak film-film yang dapat menggugah hati manusia, dapat bikin suka senang serta dapat pula bikin sedih. Seringkali film itu ada tangisan dari pemerannya yang bikin beberapa pemirsa ikut jadi sedih serta meneteskan air mata.
Butuh direnungkan oleh golongan muslimin, jangan pernah kita saat membaca ayat Al-Quran atau saat membaca perjuangan beberapa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam serta Teman dekat membela Islam kita susah menangis serta tersentuh, walau demikian saat melihat film (yang notabenenya sandiwara) atau saat membaca narasi fiktif kita menangis tersedu-sedu?
Menangis ini yaitu berpura-pura, ini yang dijelaskan oleh ulama sebagai Al-Buka’ Al-Kadzib ”tangisan palsu”, seperti tangisan saudara-saudara Nabi Yusuf Alaihissalam saat mengadu pada ayah mereka kalau Yusuf sudah dikonsumsi serigala.
Seperti cerita dalam Al-Quran,
وجاؤوا أباهُم�' عِشَاءً يَب�'كونَ�' قَالُوا�' يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَب�'نَا نَس�'تَبِقُ وَتَرَك�'نَا يُوسُفَ عِندَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئ�'بُ وَمَا أَنتَ بِمُؤ�'مِنٍ لِّنَا وَلَو�' كُنَّا صَادِقِينَ
“Kemudian mereka datang pada bapak mereka di sore hari sembari menangis. Mereka berkata : “Wahai bapak kami, sebenarnya kami pergi berlomba serta kami tinggalkan Yusuf di dekat beberapa barang kami, lantas dia dikonsumsi serigala ; serta anda sekali-kali akan tidak yakin pada kami, meskipun kami yaitu beberapa orang yang benar. ” (Yusuf : 16-17)
Bahkan juga ada arti “tangisan bayaran” Al-buka’ Al musta’ar wal musta’jar alaihi seperti diterangkan oleh Ibnul Qayyim, beliau berkata,
البكاء المستعار والمستأجر عليه ، كبكاء النائحة بالأجرة فإنها كما قال أمير المؤمنين عمر بن الخطاب تبيع عبرتها وتبكي شجو غيرها
“Tangisan yang disewa yakni tangisan orang yang meratap dengan gaji (dibayar untuk menangisi tokoh besar supaya tampak banyak yang terasa kehilangan, pent). Seperti pengucapan Umar bin Khattab, “ia jual tetesan air mata serta menangis duka untuk orang lain” 1.
Tersentuh hatinya serta dapat menangis dengan Al-Quran serta takut pada Allah
Sebaiknya golongan muslimin memiliki hati yang lembut serta gampang tersentuh dengan kebaikan dan rasa takut pada Allah. Menangis lantaran Allah dalam kesendirian yaitu termasuk juga karakter beberapa Nabi serta orang shalih, ini tunjukkan lembutnya hati mereka.
Beberapa Nabi serta beberapa orang shalih menangis lantaran Allah, Allah Ta’ala berfirman,
أولئك الذين أنعم الله عليهم من النبيين من ذريه آدم وممن حملنا مع نوح ومن ذريه إبراهيم وإسرائيل وممن هدينا واجتبينا إذا تتلى عليهم آيات الرحمن خروا سجداً وبكياً
“Mereka itu yaitu beberapa orang yang sudah di beri ni’mat oleh Allah, yakni beberapa nabi dari keturunan Adam, serta dari beberapa orang yang Kami angkat berbarengan Nuh, serta dari keturunan Ibrahim serta Israil, serta dari beberapa orang yang sudah Kami berikan panduan serta sudah Kami tentukan. Jika dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah pada mereka, jadi mereka menyungkur dengan bersujud serta menangis. ” (Maryam : 58).
Hingga beberapa orang shalih begitu suka bila matanya menangis lantaran Allah, sebagia bukti keimanan lantaran menangis lantaran Allah tak dapat dipaksakan demikian saja.
Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,
لأن أدمع من خشية الله أحب إلي من أن أتصدق بألف دينار
“Sungguh, menangis lantaran takut pada Allah itu tambah lebih saya gemari dari pada berinfak duit seribu dinar! ”2.
Sebaiknya sebagai seseorang muslim, kita lebih bergetar serta tersentuh hati kita dengan Al-Quran dibanding film-film sedih yang cuma adalah sandiwara saja.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا ال�'مُؤ�'مِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَت�' قُلُوبُهُم�' وَإِذَا تُلِيَت�' عَلَي�'هِم�' آيَاتُهُ زَادَت�'هُم�' إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِم�' يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya beberapa orang yang beriman itu yaitu mereka yang jika dimaksud nama Allah gemetarlah hati mereka serta jika dibacakan pada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karena itu serta cuma pada Rabb mereka, mereka bertawakkal. ” (QS. Al-Anfal : 2).
Mudah-mudahan kita termasuk juga yang gampang tersentuh serta kerap menangis dalam kesendirian, takut pada Allah. Lantaran balasan pahala sanga besar dari Allah.
Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عينان لا تمسهما النار ، عين بكت من خشية الله ، وعين باتت تحرس في سبيل الله
“Ada dua buah mata yang akan tidak tersentuh api neraka ; mata yang menangis lantaran terasa takut pada Allah, serta mata yang berjaga-jaga pada malam hari lantaran melindungi pertahanan golongan muslimin dalam (jihad) di jalan Allah” 3, disahihkan Syaikh Al-Albani dalam Sahih Sunan At-Tirmidzi (1338).
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN
0 komentar:
Posting Komentar