Publik dunia sangat kecewa dengan kelakuan Google yang menghapus Palestina dari Google Map.
Ratusan ribu netizen telah menandatangani petisi yang mendesak Google untuk segera mengembalikan Palestina pada layanan Google Maps yang telah diganti nama dengan mengakui Israel.
Sebagai negara yang katanya mendukung Palestina, bahkan saat Pilpres isu Palestina dijadikan alat kampanye, bagaimana sikap pemerintah Indonesia atas penghapusan peta Palestina ini?
Saat ditanya persoalan ini, jawaban pejabat Indonesia malah mengecewakan dan terkesan membela/memaklumi tindakan Google.
Seperti dilansir Republika.co.id, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, tindakan Google menghapus peta Palestina di Google Maps dan memasukkan wilayah tersebut ke Israel karena mengacu kepada PBB tentang status Palestina.
''Google itu mengacu kepada PBB, Palestina itu adalah statusnya adalah observer, belum menjadi anggota penuh,'' kata Rudiantara, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/8).
Namun, untuk menentukan sikap Pemerintah Indonesia seperti apa, Rudiantara menyatakan akan berkonsultasi dengan menteri luar negeri karena berkaitan dengan politik internasional.
''Jadi, politik luar negeri terhadap Palestina itu sudah sangat jelas mendukung. Tetapi saya cek kepada teman-teman, mereka mengacunya kepada yang lebih tinggi, yaitu di PBB. Setahu saya Palestina itu statusnya itu belum menjadi anggota penuh PBB. Mungkin itu,'' urai Rudiantara.
(Link: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/08/10/obog89394-menkominfo-sebut-google-hapus-peta-palestina-karena-pbb)
Pernyataan Menkominfo ini sungguh mengecewakan.
"Pernyataan Menkominfo ada kesan membela google..," ujar netizen Edi Nurjaman.
"Lah bukannya PBB udah mengakui Palestina. Palestina, pada 2012 secara resmi mendapat pengakuan de facto dan de jure," kata Roy James.
"Ati-ati Indonesia juga bisa hilang dari google map, diganti ama tiongkok baru," sindir Sabila Aufar dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nasib Palestina.... Dibutuhkan, dibela, hanya saat kampanye.
Sumber: portalpiyungan
0 komentar:
Posting Komentar